Archive for 2021
Maon Kurosaki - Afterglow
0
akane iro ni kimi wa nani wo
merahnya mentari yang mandikan kita
kangaeteita no?
menurutmu bagaimana?
mabuta ippai namida wo tamete
tenggelamkan matamu kedalam air mata
gomakashiteta kirei da ne, to
kau katakan indah, dan kau abaikannya
utagai mo naku
aku tak ragu lagi
konna hibi ga tsuzuiteiku datte
aku selalu teringat hari itu lagi
zutto omotteita
slamanya dan tak akan pergi
miageta sora wa tooku tooku
langit yang kita lihat, nan jauh, nan jauh
bokura mitsumeteiru
tatap mata kita selalu
tada shizuka ni kawaranai mama
diam dan membisu tak peduli waktu
maigo no te to te nigirishimeta
seakan kau tersesat, genggamlah tanganku
mou sabishiku wa nai yo
kita tak sendiri kau tahu
owaru sekai mukou gishi e to
lihat ke ujung dunia didepan itu
bokura no yoake ga mieru kara…
kita saksikan fajar yang tersipu malu
naida kaze ga tsurete iku yo
hembusan angin yang tenang membawamu
tameiki mo subete
dengan semua nafasmu
dakara sonna kao shinaide ne
maka dari itu hapus air matamu
chanto mae wo muiteiru kara
menghadap kedepan, tentukan tujuanmu
umareta hi kara kimatteta no?
apa ini semua, telah ditakdirkan?
deai mo wakare mo
tentang yang datang dan pergi
ima wa ikisaki mada tomadou kedo
ku ragu, kemana arah tujuanku berlalu
kokoro karehateta yoru
di hari kau peluk erat aku
dakishimete kureta ano hi
di malam hati kita yang membeku
bokura tsuyoku musunde kureta
masih terjalin antara kau dan aku
katachi nai sekai
di dunia tanpa rupa
kasuka na hoshi no akari daiteta
kita bersama bintang dan redup cahayanya
nemuru umi wa
tapi di samudra
tashika na kodou ni terasareteku
diterangi degupan yang tiada hentinya
mirai ga itsuka takaku takaku
jika ada di awan nan tinggi, nan tinggi
kumoma ni kakuretemo
satu hari yang tersembunyi
kono shunkan uso janai yo ne
kita 'kan sadari ini bukan mimpi
tonariawase no atsui senaka
saling sandarkan badan, menyatukan diri
hanarenai you ni gyutto
menghangatkan kita disini
kimi no namae yonde miru kara
bahkan namamu akan kusebut lagi
nandomo nandomo
tanpa henti, tanpa henti
hirogaru sora wa tooku tooku
langit cerah membentang, nan jauh, nan jauh
bokura mitsumeteiru
tatap mata kita selalu
tada shizuka ni kawaranai mama
diam dan membisu tak peduli waktu
maigo no te to te nigirishimeta
seakan kau tersesat, genggamlah tanganku
mirai wa kowakunai yo
masa depan jangan kau ragu
owaru sekai mukou gishi ni wa
lihat ke ujung dunia didepan itu
bokura ga nozonda asayake ga mieru kara
kita saksikan fajar yang tersipu malu, yang kita mau
waratte…
tersenyumlah...
akane iro ni kimi wa nani wo
merahnya mentari yang mandikan kita
kangaeteita no?
menurutmu bagaimana?
mabuta ippai namida wo tamete
tenggelamkan matamu kedalam air mata
gomakashiteta kirei da ne, to
kau katakan indah, dan kau abaikannya
utagai mo naku
aku tak ragu lagi
konna hibi ga tsuzuiteiku datte
aku selalu teringat hari itu lagi
zutto omotteita
slamanya dan tak akan pergi
miageta sora wa tooku tooku
langit yang kita lihat, nan jauh, nan jauh
bokura mitsumeteiru
tatap mata kita selalu
tada shizuka ni kawaranai mama
diam dan membisu tak peduli waktu
maigo no te to te nigirishimeta
seakan kau tersesat, genggamlah tanganku
mou sabishiku wa nai yo
kita tak sendiri kau tahu
owaru sekai mukou gishi e to
lihat ke ujung dunia didepan itu
bokura no yoake ga mieru kara…
kita saksikan fajar yang tersipu malu
naida kaze ga tsurete iku yo
hembusan angin yang tenang membawamu
tameiki mo subete
dengan semua nafasmu
dakara sonna kao shinaide ne
maka dari itu hapus air matamu
chanto mae wo muiteiru kara
menghadap kedepan, tentukan tujuanmu
umareta hi kara kimatteta no?
apa ini semua, telah ditakdirkan?
deai mo wakare mo
tentang yang datang dan pergi
ima wa ikisaki mada tomadou kedo
ku ragu, kemana arah tujuanku berlalu
kokoro karehateta yoru
di hari kau peluk erat aku
dakishimete kureta ano hi
di malam hati kita yang membeku
bokura tsuyoku musunde kureta
masih terjalin antara kau dan aku
katachi nai sekai
di dunia tanpa rupa
kasuka na hoshi no akari daiteta
kita bersama bintang dan redup cahayanya
nemuru umi wa
tapi di samudra
tashika na kodou ni terasareteku
diterangi degupan yang tiada hentinya
mirai ga itsuka takaku takaku
jika ada di awan nan tinggi, nan tinggi
kumoma ni kakuretemo
satu hari yang tersembunyi
kono shunkan uso janai yo ne
kita 'kan sadari ini bukan mimpi
tonariawase no atsui senaka
saling sandarkan badan, menyatukan diri
hanarenai you ni gyutto
menghangatkan kita disini
kimi no namae yonde miru kara
bahkan namamu akan kusebut lagi
nandomo nandomo
tanpa henti, tanpa henti
hirogaru sora wa tooku tooku
langit cerah membentang, nan jauh, nan jauh
bokura mitsumeteiru
tatap mata kita selalu
tada shizuka ni kawaranai mama
diam dan membisu tak peduli waktu
maigo no te to te nigirishimeta
seakan kau tersesat, genggamlah tanganku
mirai wa kowakunai yo
masa depan jangan kau ragu
owaru sekai mukou gishi ni wa
lihat ke ujung dunia didepan itu
bokura ga nozonda asayake ga mieru kara
kita saksikan fajar yang tersipu malu, yang kita mau
waratte…
tersenyumlah...
By : Arachmadi Putra
Marika - Narcissu Himeko Epilogue - Dear Friend
0
musim panas menghindar, emosi yang memudar, haaa.. a.. aaa..
peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
di balik jendela ini, langit menari-nari
diam-diam, hatiku disini
hari ini kita bersama kembali, di waktu yang takkan lama lagi
tak salah, yang meninggalkan, dan juga ditinggalkan
tiada yang lebih sakit, dari rasa yang sakitnya mereka genggam
bahkan ku juga sebentar lagi, akan kehilanganmu
di musim dingin yang tak terhingga,
kugantungkan harapanku di sana
aku yakin kamu akan baik-baik saja
dengan kuat, kamu pasti bisa
musim panas berlalu, seiring emosi yang membeku
aku berdo'a untuk yang berharga
peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
biarkan ku terlelap begini, terima kasih
[bridge]
kota yang tak lagi sama, wanginya pun tak sama
dalam panorama, dia mengambang
iringan awan itu, kemana perginya?
kabur menghilang dari pandanganku
di musim dingin yang tak terhingga
mimpikan menunggumu di sana
bersama aku ingin selalu bersama
nanti saat mekarnya mereka
musim panas menguap, seiring emosi yang meluap
jatuh air mata yang kering ini
jika dari sekarang, aku tak bisa lagi bersamamu
kuingin ada di sisimu dan, ku sayang padamu
[bridge]
di musim dingin yang tak terhingga,
kugantungkan harapanku di sana
aku yakin kamu akan baik-baik saja
dengan kuat, kamu pasti bisa
musim panas menghindar, seiring emosi yang memudar
aku berdo'a untuk yang berharga
peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
mari kita terlelap begini, berdua
musim panas menguap, seiring emosi yang meluap
jatuh air mata yang kering ini
jika dari sekarang, aku tak bisa lagi bersamamu
kuingin ada di sisimu dan, ku sayang padamu
musim panas menghindar, emosi yang memudar, haaa.. a.. aaa..
peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
di balik jendela ini, langit menari-nari
diam-diam, hatiku disini
hari ini kita bersama kembali, di waktu yang takkan lama lagi
tak salah, yang meninggalkan, dan juga ditinggalkan
tiada yang lebih sakit, dari rasa yang sakitnya mereka genggam
bahkan ku juga sebentar lagi, akan kehilanganmu
di musim dingin yang tak terhingga,
kugantungkan harapanku di sana
aku yakin kamu akan baik-baik saja
dengan kuat, kamu pasti bisa
musim panas berlalu, seiring emosi yang membeku
aku berdo'a untuk yang berharga
peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
biarkan ku terlelap begini, terima kasih
[bridge]
kota yang tak lagi sama, wanginya pun tak sama
dalam panorama, dia mengambang
iringan awan itu, kemana perginya?
kabur menghilang dari pandanganku
di musim dingin yang tak terhingga
mimpikan menunggumu di sana
bersama aku ingin selalu bersama
nanti saat mekarnya mereka
musim panas menguap, seiring emosi yang meluap
jatuh air mata yang kering ini
jika dari sekarang, aku tak bisa lagi bersamamu
kuingin ada di sisimu dan, ku sayang padamu
[bridge]
di musim dingin yang tak terhingga,
kugantungkan harapanku di sana
aku yakin kamu akan baik-baik saja
dengan kuat, kamu pasti bisa
musim panas menghindar, seiring emosi yang memudar
aku berdo'a untuk yang berharga
peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
mari kita terlelap begini, berdua
musim panas menguap, seiring emosi yang meluap
jatuh air mata yang kering ini
jika dari sekarang, aku tak bisa lagi bersamamu
kuingin ada di sisimu dan, ku sayang padamu
By : Arachmadi Putra