• DDLC! Indonesia : Normal Ending (Ending Biasa)

    0

    (Catatan : Meski ini ending inti, namun bukan ending yang sebenarnya.  Hampir semua pemain selalu mengira bahwa setelah melewati ending ini, mereka berhasil menyelesaikan permainan. )

    Ending ini akan terjadi, ketika pemain  gagal  untuk menghabiskan waktu dengan ketiga gadis (Sayori, Yuri dan Natsuki) saat bab 1 (sebelum tragedi), yang secara otomatis tidak mendapatkan kesembilan CG / adegan eksklusif dengan masing-masing 3 CG untuk tiap gadis.

    Di bab 4 (bab dimana ketiganya kembali), permainan terlihat normal seperti pada bab 1, hingga saat Sayori dan MC hanya berdua didalam kelas. Dia (Sayori) berterima kasih karena telah melenyapkan Monika. 

    Pada saat ini, Monika menyadari bahwa setiap karakter yang menjadi ketua Ekskul Sastra akan sadar diri dan mengetahui bahwa DDLC! sebenarnya hanyalah sebuah permainan dan bahwa karakter tersebut tidak memiliki kehendak bebas. Oleh karena itu Monika menghapus semuanya, saat credits ditampilkan. 

    Disini bisa dilihat, bahwa CG / adegan eksklusif yang tidak didapatkan pemain akan muncul dengan warna abu-abu. Dan sebaliknya, CG / adegan eksklusif yang didapat, akan muncul dengan warna normal.

    Setelah credits berakhir, Monika memberikan surat spesial pada pemain, tentang terima kasihnya kepada pemain, tentang apa yang baru dia sadari, dan permintaan maaf atas segala masalah yang terjadi selama permainan.


    Trivia

    Sebelum akhirnya ditambahkan di DDLC! versi DDLC! Plus, DDLC! Indonesia adalah yang pertama memberi "subtitle" pada dialog Monika, saat credits akan diputar (ini termasuk suara Monika yang awalnya kurang jelas). Jika perangkat pemain tidak cukup cepat / lagging, kemunculan "subtitle" tidak selaras dengan apa yang diucapkan Monika.

    Di DDES selain latar credits yang dibuat terdistorsi (alih-alih berwarna hitam seperti aslinya), jika terdapat gambar CG / adegan eksklusif yang belum didapatkan, setiap gambar CG yang ada akan menampilkan efek glitch sebelum akhirnya "dihapus". 

  • DDLC! Indonesia : Ending Monika

    0

    (Catatan : Ini bukan ending inti dari permainan ini, tapi lebih ke event/kejadian yang mengarah ke  penghapusan keberadaan Monika . Meski nyatanya Monika masih berhasil menyelamatkan diri. Event/kejadian ini tidak bisa dihindari.)

    Ending Monika ini, sekaligus sebagai penutup bab 2. Setelah hari ke-3 tragedi Yuri, Natsuki muncul dan terkejut lalu muntah dan kabur begitu saja. Tak lama kemudian, Monika muncul, sambil meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan MC, dia lalu menghapus Natsuki dan Yuri begitu saja. Setelahnya, sambil memakan kue mangkuk buatan  salah satu anggota  Ekskul Sastra, dia meminta MC menunggu sebentar.

    Disini bab 3 dimulai, setelah tampilan logo Team Salvato yang rusak, layar mendadak gelap, lalu selang beberapa saat, muncul Monika di ruang kelas yang kosong, dengan latar mirip seperti di luar angkasa. Disini dia lalu mengaku bahwa dia yang memanipulasi permainan, apa tujuannya, dan bagaimana mudahnya dia menghapus kedua anggotanya itu.

    Setelah ini, Monika akan membahas banyak topik yang dia pikirkan sepanjang permainan. Di sini, pemain sudah bisa menghapus berkas karakter Monika (monika.chr) dengan aman. Ketika berkas karakter terhapus, tubuh Monika akan rusak, terdistorsi, meninggalkan bentuknya saja, yang lalu membuat amarahnya memuncak, menunjukkan kekecewaannya terhadap pemain. Akhirnya, dia menyesal dengan apa yang dia lakukan terhadap anggota Ekskul Sastra yang lain. Monika lalu mengungkap, bahwa dia tidak percaya melakukan ini, mengetahui bagaimana sayangnya dia dengan Ekskul Sastra dan anggotanya. Hingga sampai pada satu keputusan, dia memulihkan seluruh teman-teman anggota ekskul sastranya, kecuali dirinya sendiri (Meski begitu, dia masih ada, menjadi semacam roh yang tidak berbentuk).


    Trivia

    Di DDES, alih-alih layar hitam yang muncul ketika bab-3 hampir berakhir (saat Monika menyadari tentang dia yang menghapus teman-teman anggota Ekskul Sastranya), Monika kembali muncul, dengan mata dan mulutnya terdistorsi warna merah putih dan hitam, sambil sesekali menghilang.

    Di DDLC! Indonesia,  nama pembuat  kue mangkuk tidak dibuat terdistorsi, tapi baris kalimat yang menyertakan nama tersebut langsung dihapus, setelah glitch muncul.

    Di DDLC! Indonesia, saat pemain melakukan live streaming, selama Monika bisa mengenali aplikasi live streaming yang digunakan pemain, Monika tidak akan membahas segala macam topik yang dia pikirkan sepanjang permainan, tapi langsung mengarah ke bagian dimana dia akan menyapa para penontonnya, dan mengatakan bahwa pemain tidak sopan, serta memberi sedikit kejutan. Yang berakhir dengan dia menghapus berkas karakternya sendiri (hal ini juga terjadi, jika Monika sudah membahas seluruh topik yang dia pikirkan, ketika pemain tidak melakukan live streaming). Hal ini dilakukan, untuk memangkas waktu permainan langsung ke-intinya, saat pemain melakukan live streaming.

  • DDLC! Indonesia : Ending Natsuki

    0

    (Catatan : Ini bukan ending inti dari permainan ini, karena bukan akhir bab. Event/kejadian ini bisa dihindari.)

    Ending Natsuki ini terjadi pada bab 2. Ketika MC bertukar puisi dengan Natsuki di hari ke-3, dan MC telah membuat puisi yang mengarah ke Natsuki dua kali berturut-turut (di hari ke-1 dan 2). Saat itu, Natsuki akan mengeluh ke MC, karena MC terlalu banyak menghabiskan waktunya dengan Yuri.

    Setelahnya, saat dialog berlanjut, mulut dan mata Natsuki mulai  menghitam , perlahan menangis darah, diikuti musik tema puisi Natsuki yang menjadi suram, beserta layar yang menjadi merah gelap. Dan puncaknya, Natsuki berteriak BERMAINLAH DENGANKU!, lehernya patah, tersenyum dan berlari menuju pemain. Seluruh musik dan efek suara berhenti, saat tulisan SELESAI terbalik muncul.

    Terakhir, pemain akan dibuat bingung dan mengira permainan tiba-tiba memulai ulang, tapi dalam sekejap permainan kembali seperti biasa, seakan tidak terjadi apa-apa, dan Natsuki masih ada seperti sebelumnya.


    Trivia

    Di DDES, saat tulisan SELESAI terbalik muncul. Efek suara berlari masih terus terdengar.

  • DDLC! Indonesia : Ending Yuri

    0

    (Catatan : Ini bukan ending inti dari permainan ini, tapi lebih ke event/kejadian yang mengarah ke akhir hidupnya Yuri. Event/kejadian ini tidak bisa dihindari.)

    Ending Yuri terjadi setelah bertukar puisi hari ke-3 di Bab 2. Yuri menyatakan tentang perasaannya kepada MC. Terlepas pemain menerima / tidak pernyataan cinta Yuri, Yuri akan tetap  menusuk  dirinya dengan pisau dapur sebanyak tiga kali. Akhirnya, pemain dipaksa untuk menghabiskan akhir pekan di ruang ekskul sembari membaca 1440 dialog acak. Di setiap 160 dialog sekali, proses transisi mengeringnya mayat Yuri, diikuti bergantinya hari ditampilkan. Mulai dari darahnya yang mengering, matanya yang semakin pucat, senyumnya yang perlahan menjadi datar.


    Tips

    Pemain bisa menggunakan tombol "Lewati" setelah beberapa dialog acak, untuk menghemat waktu.


    Trivia

    Di DDES, pada bab 2 ini, kata "cinta" pada dialog-dialog Yuri, setelah Monika mengatakan  "Yuri sesuatu banget 'kan?" , bisa berubah menjadi "sayang" atau "suka". Tergantung kepada siapa terakhir puisi pemain ditujukan. Sayori : "sayang", Natsuki : "suka", Yuri : "cinta".

    Tentunya perubahan teks ini tidak berpengaruh sama sekali di permainan.

    Di DDLC! Indonesia, hal ini dihilangkan.

    transisi mengeringnya mayat Yuri


  • DDLC! Indonesia : Ending Sayori

    0

    (Catatan : Ini bukan ending inti dari permainan ini, tapi lebih ke event/kejadian yang mengarah ke akhir hidupnya Sayori. Event/kejadian ini tidak bisa dihindari.)

    Ending Sayori terjadi saat permainan sudah setengah jalan. Yang menandai berakhirnya Bab Pertama. Terlepas apapun pilihan MC, entah itu memilih Sayori atau tidak, apa yang akan dilihat oleh MC akan tetap sama. Sayori mengakhiri hidupnya dengan  gantung diri .

    Ketika MC memasuki kamar Sayori, permainan akan mulai rusak, dan musik berjudul Sayo-nara pun diputar. MC akan berpikir bahwa ini adalah salahnya, menyesali mengapa MC harus menolak pernyataan sayang Sayori (jika memilih "Kamu teman tersayangku"), atau mengapa harus menerima pernyataan sayang Sayori (jika memilih "Aku sayang kamu"). MC berpikir, bahwa andai saja dia memilih pilihan yang lain, mungkin hal ini tidak akan terjadi.

    Setelah ini, ketika permainan memaksa pemain kembali ke Menu Utama, gambar Sayori akan diganti dengan gambar terdistorsi gabungan antara Monika, Yuri dan Natsuki. Tulisan pada tombol "Main Baru" juga ikut terdistorsi, tapi masih berfungsi normal.

     "Hutang Penjelasan" 

    Pada Bab 3, Monika menjelaskan kepada pemain, tentang penyebab mengapa tangan Sayori berdarah, karena gantung diri-nya itu tak langsung membunuhnya. Jika saja Sayori mencoba gantung diri di tempat yang lebih tinggi, ini akan mempercepat kematiannya, dan tidak akan menyakitkan. Saat kejadian, Sayori perlahan mengalami sesak nafas, dan ketika itu dia mencoba untuk melepaskan diri dari tali tersebut, inilah yang membuat jari Sayori berdarah. Monika meyakini dua kemungkinan, pertama : Sayori berubah pikiran sesaat setelah dia tergantung, kedua : Ini hanya refleks tubuhnya saja.


    Analisa

    Saat kejadian, Sayori tidak memakai baju yang sama, dengan baju yang dia pakai saat menemui MC di hari ke-4. Tapi dia memakai baju putih dengan celana pendek merah. Ada bayangan gelap dibawah matanya, kulitnya benar-benar pucat. Ada darah yang kering menghitam di jarinya. Ini menunjukkan bahwa waktu kejadian sudah cukup lama, yaitu dini hari di hari ke-5. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Dan Salvato di twitternya


    Trivia

    Di DDLC! Indonesia, kata "sayang" pada tombol  Aku sayang kamu  dan  Kamu teman tersayangku , bisa berubah menjadi "cinta" atau "suka". Tergantung kepada siapa terakhir puisi pemain ditujukan. Sayori : "sayang", Natsuki : "suka", Yuri : "cinta".

    Tentunya perubahan teks ini tidak berpengaruh sama sekali di permainan.

    Di DDLC! Indonesia, saat tragedi sedang berlangsung, pemain mengalami "error" saat mengakses menu-menu yang ada, seperti Riwayat, Lewati, Auto, Simpan, Muat dan Pengaturan.

  • Maon Kurosaki - Afterglow

    0


    akane iro ni kimi wa nani wo
    merahnya mentari yang mandikan kita

    kangaeteita no?
    menurutmu bagaimana?

    mabuta ippai namida wo tamete
    tenggelamkan matamu kedalam air mata

    gomakashiteta kirei da ne, to
    kau katakan indah, dan kau abaikannya

    utagai mo naku
    aku tak ragu lagi

    konna hibi ga tsuzuiteiku datte
    aku selalu teringat hari itu lagi

    zutto omotteita
    slamanya dan tak akan pergi

    miageta sora wa tooku tooku
    langit yang kita lihat, nan jauh, nan jauh

    bokura mitsumeteiru
    tatap mata kita selalu

    tada shizuka ni kawaranai mama
    diam dan membisu tak peduli waktu

    maigo no te to te nigirishimeta
    seakan kau tersesat, genggamlah tanganku

    mou sabishiku wa nai yo
    kita tak sendiri kau tahu

    owaru sekai mukou gishi e to
    lihat ke ujung dunia didepan itu

    bokura no yoake ga mieru kara…
    kita saksikan fajar yang tersipu malu

    naida kaze ga tsurete iku yo
    hembusan angin yang tenang membawamu

    tameiki mo subete
    dengan semua nafasmu

    dakara sonna kao shinaide ne
    maka dari itu hapus air matamu

    chanto mae wo muiteiru kara
    menghadap kedepan, tentukan tujuanmu

    umareta hi kara kimatteta no?
    apa ini semua, telah ditakdirkan?

    deai mo wakare mo
    tentang yang datang dan pergi

    ima wa ikisaki mada tomadou kedo
    ku ragu, kemana arah tujuanku berlalu

    kokoro karehateta yoru
    di hari kau peluk erat aku

    dakishimete kureta ano hi
    di malam hati kita yang membeku

    bokura tsuyoku musunde kureta
    masih terjalin antara kau dan aku

    katachi nai sekai
    di dunia tanpa rupa

    kasuka na hoshi no akari daiteta
    kita bersama bintang dan redup cahayanya

    nemuru umi wa
    tapi di samudra

    tashika na kodou ni terasareteku
    diterangi degupan yang tiada hentinya

    mirai ga itsuka takaku takaku
    jika ada di awan nan tinggi, nan tinggi

    kumoma ni kakuretemo
    satu hari yang tersembunyi

    kono shunkan uso janai yo ne
    kita 'kan sadari ini bukan mimpi

    tonariawase no atsui senaka
    saling sandarkan badan, menyatukan diri

    hanarenai you ni gyutto
    menghangatkan kita disini

    kimi no namae yonde miru kara
    bahkan namamu akan kusebut lagi

    nandomo nandomo
    tanpa henti, tanpa henti

    hirogaru sora wa tooku tooku
    langit cerah membentang, nan jauh, nan jauh

    bokura mitsumeteiru
    tatap mata kita selalu

    tada shizuka ni kawaranai mama
    diam dan membisu tak peduli waktu

    maigo no te to te nigirishimeta
    seakan kau tersesat, genggamlah tanganku

    mirai wa kowakunai yo
    masa depan jangan kau ragu

    owaru sekai mukou gishi ni wa
    lihat ke ujung dunia didepan itu

    bokura ga nozonda asayake ga mieru kara
    kita saksikan fajar yang tersipu malu, yang kita mau

    waratte…
    tersenyumlah...

  • Marika - Narcissu Himeko Epilogue - Dear Friend

    0


    musim panas menghindar, emosi yang memudar, haaa.. a.. aaa..
    peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji

    di balik jendela ini, langit menari-nari
    diam-diam, hatiku disini
    hari ini kita bersama kembali, di waktu yang takkan lama lagi
    tak salah, yang meninggalkan, dan juga ditinggalkan
    tiada yang lebih sakit, dari rasa yang sakitnya mereka genggam
    bahkan ku juga sebentar lagi, akan kehilanganmu

    di musim dingin yang tak terhingga,
    kugantungkan harapanku di sana
    aku yakin kamu akan baik-baik saja
    dengan kuat, kamu pasti bisa

    musim panas berlalu, seiring emosi yang membeku
    aku berdo'a untuk yang berharga
    peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
    biarkan ku terlelap begini, terima kasih

    [bridge]

    kota yang tak lagi sama, wanginya pun tak sama
    dalam panorama, dia mengambang
    iringan awan itu, kemana perginya?
    kabur menghilang dari pandanganku

    di musim dingin yang tak terhingga
    mimpikan menunggumu di sana
    bersama aku ingin selalu bersama
    nanti saat mekarnya mereka

    musim panas menguap, seiring emosi yang meluap
    jatuh air mata yang kering ini
    jika dari sekarang, aku tak bisa lagi bersamamu
    kuingin ada di sisimu dan, ku sayang padamu

    [bridge]

    di musim dingin yang tak terhingga,
    kugantungkan harapanku di sana
    aku yakin kamu akan baik-baik saja
    dengan kuat, kamu pasti bisa

    musim panas menghindar, seiring emosi yang memudar
    aku berdo'a untuk yang berharga
    peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
    mari kita terlelap begini, berdua
    musim panas menguap, seiring emosi yang meluap
    jatuh air mata yang kering ini
    jika dari sekarang, aku tak bisa lagi bersamamu
    kuingin ada di sisimu dan, ku sayang padamu
  • eufonius - Narcissu Side 2nd - Moshimo Asu ga Arunara

    0


    inoru koto wo akirameta
    berhenti aku panjatkan harapan

    sukitooru sora no asa
    di pagi cerah tiada awan

    donna kimochi kakaetetemo
    tak kupedulikan rasa yang tertahan

    dare ni mo todokanai nante
    tak mampu aku buat satu jangkauan

    maru de watashi wa ekoo
    seakan "Echo" aku perankan

    semaku shiroi heya kara wa
    di sangkar putih kecil ku berada

    onaji keshiki ga mieru
    terhampar pemandangan yang sama

    "atari mae" dake wo nozonda
    ku hanya mendambakan "apa adanya"

    sasayakana unmei de sae
    meski hanya takdir yang tak istimewa

    hakanai mono to shitta
    kar'na ku tahu itu tak lama

    hirogeta chizu no ue  tabidatsu you ni
    jariku membentangkan peta, seakan dijalan

    koko naraba jiyuu ni nareru
    di tempat ini, bebas yang kurasa

    me wo tojireba hatenai michi
    jalan yang membentang, mata kupejamkan

    wasurerareru  itami mo zenbu
    sejenak kulupa, perih dan semuanya

    ano hana no mukou gawa wa
    dibalik hamparan bunga impian

    yasashiku mabushii umi
    terlukiskan indahnya lautan

    konna karappo no watashi wo
    kumerasa tak ada lagi harapan

    shizuka ni dakishimete kureru
    kuatkan aku dalam satu dekapan

    tooku e tsurete itte
    bawaku terbang menuju awan

    tsubasa ni kizu wo tsukerareta
    dengan sayap terhias luka lama

    ugokanai kago no tori
    seakan ia tak bernyawa

    kami-sama nante inakute, hontou wa...
    kebenaran Dia yang tiada, itu nyata...

    hirogeta chizu no ue, yaseta yubi de
    jariku membentangkan peta, di satu harapan

    sonzai wo tsunagi tomete
    yakinkan diriku yang masih ada

    rin to nobita hana wa ima mo
    dengan penuh bangga, si putih di taman

    kitto soba de sakitsudzuketeru
    pasti bermekaran, disampingku berada

  • REM - Narcissu ~Setsumi Theme~

    0


    ichigatsu no hana o tazunete mita
    kucoba tanya bunga di bulan Januari

    akogare wa NARUKISSOSU
    yang ku rindukan bunga Narsisis

    futari de nozonde mita
    dan bersama kita mengharapkan

    GARASUgoshi gin no yoru
    menembus kaca, malam berbintang

    moshimo negaeru no naraba
    jika ku punya sebuah harapan

    um... motto chikaku ni kite yo
    em... semakin dekat mereka datang

    amazora ja kao mo mienai
    langit kelabu, kau tak didepanku

    hoshi o tsukete
    sinarmu bintangku

    hanayaka na kirabiyaka na unmei o
    mempesonanya, masa depan yang indah dan tangisan

    yumemite naita yoru wa
    di malam terang, yang aku impikan

    gin'iro no ryuusei mo naite iru
    luncuran bintang, seakan terlarut dalam tangis

    NARUSHISU ni mukete
    memandang bunga Narsisis

    akkenaku sayonara o tsugenu you
    tak perlu lagi, lambaikan tangan terlalu cepat

    kuchibiru ga tsugenu you ni
    jadi salamku, aku simpan rapat

    tsubuyaki ni hoshizora mo kodama suru
    bahkan bisikku, digemakan bintang yang menangis

    NARUSHISU ni mukete
    memandang bunga Narsisis

    itsumademo todoke
    semoga slalu tercapai

  • Minami Kuribayashi - Anata ga Inai

    0


    egao ga yuragu, koe ga furueru
    senyumanku tak tegar, suaraku bergetar

    nijindeku keshiki
    memandang aku tak sadar

    nakayoku naritakute koe kaketa no
    kuhabiskan waktuku untuk lebih mengenalmu

    junsui na hitomi mabushikute
    terpancar cerah sinarnya dari matamu

    chikaku ni itai kara motto motto
    kuinginkan dekat denganmu, dekat, dekat, dekat

    chiisana itami wa shiranai furi
    seakan kulupa sakit yang kecil menyengat

    hontou ni taisetsu na hito wo...
    kapankah kamu akhirnya dapatkan...

    ...itsunoma ni te ni ireta no?
    ...dia yang membuat hatimu nyaman?

    hashaideru itsumo yori oshaberi ne?
    tak biasanya, semangatmu sebesar ini 'kan?

    tsukisasaru genjitsu
    sementara perih ku tahan

    egao ga yuragu, koe ga furueru
    senyumanku tak tegar, suaraku bergetar

    kidzukarenu youni utsumuku
    kumenunduk, kutahan, kubersabar

    anata ga inai, koko niwa inai
    kamu tidak disini, tidak denganku kini

    wakariaeta noni umaranai kyori
    meski saling memahami, jurangnya menghalangi

    kotoba kawasu dake de ureshiku naru
    meski hanya gurauan kecil buatku bahagia

    yasashii hitomi ni tsutsumarete
    dipeluk indah matamu lembut kurasa

    hitamuki na kimochi ni obienagara
    bergetar terus perasaanku yang sebenarnya

    seiippai no omoi sotto sasageta
    tetap kuberikan hatiku yang semuanya

    hontou ni taisetsu na deai
    sungguh ku ingin membangun kembali

    yukkuri to hagukumitai
    jumpa kita seperti dulu lagi

    todoketai todokanai itsu kara ka
    ingin kugapai, tapi tak sampai pada dirimu

    fuan dake fukuramu
    dihantui ketakutanku

    hanareru koto ga unmei nante
    sudah kuduga ini, sudah kurasa ini

    zutto kono mama to shinjiteta
    takdir buat kita seperti ini

    anata ga inai, koko niwa inai
    kamu tidak disini, tidak denganku kini

    ukeirerarezu ni sagashitsudzuketa
    ku akan terus mencari, ku tak mau begini

    namida ga tsutau, kotoba ga kieru
    derai kata t'lah hilang, gemetarku tak pulang

    karamaru omoi hodokenai
    tak mau tinggalkanku, kembali datang

    anata ga inai, koko niwa inai
    kamu tidak disini, tidak denganku kini

    yukisaki nakushita kodoku na tameiki
    tiada tempatku pergi, sendiri terisak aku

    egao de iru kara suki de isasete
    aku 'kan tersenyum lagi, biarku cintaimu

  • MOD FERVENT TEMPO Δ © - Arachmadi Putra

    Tema Asli © Johanes Djogan