DDLC! Indonesia : Bad Ending (Ending Buruk)
(Catatan : Ini adalah ending inti untuk DDLC! Indonesia)
Mulai versi terbaru DDLC! Indonesia (ver.1.2 2020-10-28), ending ini tidak dapat dihindari pemain, jika pemain secara eksplisit menggunakan salah satu dari beberapa jenis kata-kata kotor sebagai nama panggilan untuk MC. MC akan mengatakan bahwa dia belum siap bergabung dengan Ekskul Sastra. Disini Natsuki terlihat paling kecewa, dengan meninggalkan ruang ekskul.
Setelah beberapa dialog, pemain langsung diantar ke tampilan credits. Tapi, alih-alih credits berjalan normal, saat credits hampir selesai, akan muncul error dan credits mengulang dari awal (dan ini akan berulang terus-menerus hingga pemain menutup paksa permainan.)DDLC! Indonesia : Quick Normal Ending (Ending Biasa Cepat)
(Catatan : Ini bukan ending inti dari permainan ini, tapi lebih ke ending yang dipilih langsung oleh pemain.)
Ending ini akan terjadi, ketika pemain memulai permainan dari awal lagi (memilih Main Baru di Menu Utama), setelah bergabung dengan Ekskul Sastra sampai dengan hari ke-5 saat Monika mempersiapkan ruangan untuk festival. Dan MC menerima pernyataan sayang (cinta/suka) Sayori, di hari sebelumnya.
Pada awalnya, semua sama seperti di awal ketika MC bertemu ketiga gadis lainnya, sampai pada saat mereka akan pulang, dan MC mengatakan "Bagaimana bisa aku memberi keputusan yang murni dengan situasi seperti ini?" . Jika seharusnya MC langsung menyetujui untuk bergabung dengan Ekskul Sastra, sekarang pemain diberi dua pilihan :
- Katakan Sejujurnya : MC mengatakan bahwa dia belum siap bergabung dengan Ekskul Sastra. Disini Natsuki terlihat paling kecewa, dengan meninggalkan ruang ekskul. Setelah beberapa dialog, pemain langsung diantar ke tampilan credits, dengan hanya empat CG yang berwarna. Monika juga memberikan surat spesial di akhir credits yang isinya berbeda dengan ketika pemain mendapatkan Ending Biasa (lihat gambar).
- Ikuti arusnya : MC setuju untuk bergabung dengan Ekskul sastra, dan permainan berlanjut seperti biasa.
DDLC! Indonesia : Normal Ending (Ending Biasa)
(Catatan : Meski ini ending inti, namun bukan ending yang sebenarnya. Hampir semua pemain selalu mengira bahwa setelah melewati ending ini, mereka berhasil menyelesaikan permainan. )
Ending ini akan terjadi, ketika pemain gagal untuk menghabiskan waktu dengan ketiga gadis (Sayori, Yuri dan Natsuki) saat bab 1 (sebelum tragedi), yang secara otomatis tidak mendapatkan kesembilan CG / adegan eksklusif dengan masing-masing 3 CG untuk tiap gadis.
Di bab 4 (bab dimana ketiganya kembali), permainan terlihat normal seperti pada bab 1, hingga saat Sayori dan MC hanya berdua didalam kelas. Dia (Sayori) berterima kasih karena telah melenyapkan Monika.
Disini bisa dilihat, bahwa CG / adegan eksklusif yang tidak didapatkan pemain akan muncul dengan warna abu-abu. Dan sebaliknya, CG / adegan eksklusif yang didapat, akan muncul dengan warna normal.
Setelah credits berakhir, Monika memberikan surat spesial pada pemain, tentang terima kasihnya kepada pemain, tentang apa yang baru dia sadari, dan permintaan maaf atas segala masalah yang terjadi selama permainan.
Trivia
Sebelum akhirnya ditambahkan di DDLC! versi DDLC! Plus, DDLC! Indonesia adalah yang pertama memberi "subtitle" pada dialog Monika, saat credits akan diputar (ini termasuk suara Monika yang awalnya kurang jelas). Jika perangkat pemain tidak cukup cepat / lagging, kemunculan "subtitle" tidak selaras dengan apa yang diucapkan Monika.
Di DDES selain latar credits yang dibuat terdistorsi (alih-alih berwarna hitam seperti aslinya), jika terdapat gambar CG / adegan eksklusif yang belum didapatkan, setiap gambar CG yang ada akan menampilkan efek glitch sebelum akhirnya "dihapus".
DDLC! Indonesia : Ending Monika
(Catatan : Ini bukan ending inti dari permainan ini, tapi lebih ke event/kejadian yang mengarah ke penghapusan keberadaan Monika . Meski nyatanya Monika masih berhasil menyelamatkan diri. Event/kejadian ini tidak bisa dihindari.)
Ending Monika ini, sekaligus sebagai penutup bab 2. Setelah hari ke-3 tragedi Yuri, Natsuki muncul dan terkejut lalu muntah dan kabur begitu saja. Tak lama kemudian, Monika muncul, sambil meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan MC, dia lalu menghapus Natsuki dan Yuri begitu saja. Setelahnya, sambil memakan kue mangkuk buatan salah satu anggota Ekskul Sastra, dia meminta MC menunggu sebentar.
Disini bab 3 dimulai, setelah tampilan logo Team Salvato yang rusak, layar mendadak gelap, lalu selang beberapa saat, muncul Monika di ruang kelas yang kosong, dengan latar mirip seperti di luar angkasa. Disini dia lalu mengaku bahwa dia yang memanipulasi permainan, apa tujuannya, dan bagaimana mudahnya dia menghapus kedua anggotanya itu.
Setelah ini, Monika akan membahas banyak topik yang dia pikirkan sepanjang permainan. Di sini, pemain sudah bisa menghapus berkas karakter Monika (monika.chr) dengan aman. Ketika berkas karakter terhapus, tubuh Monika akan rusak, terdistorsi, meninggalkan bentuknya saja, yang lalu membuat amarahnya memuncak, menunjukkan kekecewaannya terhadap pemain. Akhirnya, dia menyesal dengan apa yang dia lakukan terhadap anggota Ekskul Sastra yang lain. Monika lalu mengungkap, bahwa dia tidak percaya melakukan ini, mengetahui bagaimana sayangnya dia dengan Ekskul Sastra dan anggotanya. Hingga sampai pada satu keputusan, dia memulihkan seluruh teman-teman anggota ekskul sastranya, kecuali dirinya sendiri (Meski begitu, dia masih ada, menjadi semacam roh yang tidak berbentuk).
Trivia
Di DDES, alih-alih layar hitam yang muncul ketika bab-3 hampir berakhir (saat Monika menyadari tentang dia yang menghapus teman-teman anggota Ekskul Sastranya), Monika kembali muncul, dengan mata dan mulutnya terdistorsi warna merah putih dan hitam, sambil sesekali menghilang.
Di DDLC! Indonesia, nama pembuat kue mangkuk tidak dibuat terdistorsi, tapi baris kalimat yang menyertakan nama tersebut langsung dihapus, setelah glitch muncul.
Di DDLC! Indonesia, saat pemain melakukan live streaming, selama Monika bisa mengenali aplikasi live streaming yang digunakan pemain, Monika tidak akan membahas segala macam topik yang dia pikirkan sepanjang permainan, tapi langsung mengarah ke bagian dimana dia akan menyapa para penontonnya, dan mengatakan bahwa pemain tidak sopan, serta memberi sedikit kejutan. Yang berakhir dengan dia menghapus berkas karakternya sendiri (hal ini juga terjadi, jika Monika sudah membahas seluruh topik yang dia pikirkan, ketika pemain tidak melakukan live streaming). Hal ini dilakukan, untuk memangkas waktu permainan langsung ke-intinya, saat pemain melakukan live streaming.
DDLC! Indonesia : Ending Natsuki
(Catatan : Ini bukan ending inti dari permainan ini, karena bukan akhir bab. Event/kejadian ini bisa dihindari.)
Ending Natsuki ini terjadi pada bab 2. Ketika MC bertukar puisi dengan Natsuki di hari ke-3, dan MC telah membuat puisi yang mengarah ke Natsuki dua kali berturut-turut (di hari ke-1 dan 2). Saat itu, Natsuki akan mengeluh ke MC, karena MC terlalu banyak menghabiskan waktunya dengan Yuri.
Setelahnya, saat dialog berlanjut, mulut dan mata Natsuki mulai menghitam , perlahan menangis darah, diikuti musik tema puisi Natsuki yang menjadi suram, beserta layar yang menjadi merah gelap. Dan puncaknya, Natsuki berteriak BERMAINLAH DENGANKU!, lehernya patah, tersenyum dan berlari menuju pemain. Seluruh musik dan efek suara berhenti, saat tulisan SELESAI terbalik muncul.
Terakhir, pemain akan dibuat bingung dan mengira permainan tiba-tiba memulai ulang, tapi dalam sekejap permainan kembali seperti biasa, seakan tidak terjadi apa-apa, dan Natsuki masih ada seperti sebelumnya.
Trivia
Di DDES, saat tulisan SELESAI terbalik muncul. Efek suara berlari masih terus terdengar.
DDLC! Indonesia : Ending Yuri
(Catatan : Ini bukan ending inti dari permainan ini, tapi lebih ke event/kejadian yang mengarah ke akhir hidupnya Yuri. Event/kejadian ini tidak bisa dihindari.)
Ending Yuri terjadi setelah bertukar puisi hari ke-3 di Bab 2. Yuri menyatakan tentang perasaannya kepada MC. Terlepas pemain menerima / tidak pernyataan cinta Yuri, Yuri akan tetap menusuk dirinya dengan pisau dapur sebanyak tiga kali. Akhirnya, pemain dipaksa untuk menghabiskan akhir pekan di ruang ekskul sembari membaca 1440 dialog acak. Di setiap 160 dialog sekali, proses transisi mengeringnya mayat Yuri, diikuti bergantinya hari ditampilkan. Mulai dari darahnya yang mengering, matanya yang semakin pucat, senyumnya yang perlahan menjadi datar.
Pemain bisa menggunakan tombol "Lewati" setelah beberapa dialog acak, untuk menghemat waktu.
Trivia
Di DDES, pada bab 2 ini, kata "cinta" pada dialog-dialog Yuri, setelah Monika mengatakan "Yuri sesuatu banget 'kan?" , bisa berubah menjadi "sayang" atau "suka". Tergantung kepada siapa terakhir puisi pemain ditujukan. Sayori : "sayang", Natsuki : "suka", Yuri : "cinta".
Tentunya perubahan teks ini tidak berpengaruh sama sekali di permainan.
Di DDLC! Indonesia, hal ini dihilangkan.
DDLC! Indonesia : Ending Sayori
(Catatan : Ini bukan ending inti dari permainan ini, tapi lebih ke event/kejadian yang mengarah ke akhir hidupnya Sayori. Event/kejadian ini tidak bisa dihindari.)
Ending Sayori terjadi saat permainan sudah setengah jalan. Yang menandai berakhirnya Bab Pertama. Terlepas apapun pilihan MC, entah itu memilih Sayori atau tidak, apa yang akan dilihat oleh MC akan tetap sama. Sayori mengakhiri hidupnya dengan gantung diri .
Ketika MC memasuki kamar Sayori, permainan akan mulai rusak, dan musik berjudul Sayo-nara pun diputar. MC akan berpikir bahwa ini adalah salahnya, menyesali mengapa MC harus menolak pernyataan sayang Sayori (jika memilih "Kamu teman tersayangku"), atau mengapa harus menerima pernyataan sayang Sayori (jika memilih "Aku sayang kamu"). MC berpikir, bahwa andai saja dia memilih pilihan yang lain, mungkin hal ini tidak akan terjadi.
Setelah ini, ketika permainan memaksa pemain kembali ke Menu Utama, gambar Sayori akan diganti dengan gambar terdistorsi gabungan antara Monika, Yuri dan Natsuki. Tulisan pada tombol "Main Baru" juga ikut terdistorsi, tapi masih berfungsi normal.
"Hutang Penjelasan"
Pada Bab 3, Monika menjelaskan kepada pemain, tentang penyebab mengapa tangan Sayori berdarah, karena gantung diri-nya itu tak langsung membunuhnya. Jika saja Sayori mencoba gantung diri di tempat yang lebih tinggi, ini akan mempercepat kematiannya, dan tidak akan menyakitkan. Saat kejadian, Sayori perlahan mengalami sesak nafas, dan ketika itu dia mencoba untuk melepaskan diri dari tali tersebut, inilah yang membuat jari Sayori berdarah. Monika meyakini dua kemungkinan, pertama : Sayori berubah pikiran sesaat setelah dia tergantung, kedua : Ini hanya refleks tubuhnya saja.
Analisa
Saat kejadian, Sayori tidak memakai baju yang sama, dengan baju yang dia pakai saat menemui MC di hari ke-4. Tapi dia memakai baju putih dengan celana pendek merah. Ada bayangan gelap dibawah matanya, kulitnya benar-benar pucat. Ada darah yang kering menghitam di jarinya. Ini menunjukkan bahwa waktu kejadian sudah cukup lama, yaitu dini hari di hari ke-5. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Dan Salvato di twitternya
Trivia
Di DDLC! Indonesia, kata "sayang" pada tombol Aku sayang kamu dan Kamu teman tersayangku , bisa berubah menjadi "cinta" atau "suka". Tergantung kepada siapa terakhir puisi pemain ditujukan. Sayori : "sayang", Natsuki : "suka", Yuri : "cinta".
Tentunya perubahan teks ini tidak berpengaruh sama sekali di permainan.
Di DDLC! Indonesia, saat tragedi sedang berlangsung, pemain mengalami "error" saat mengakses menu-menu yang ada, seperti Riwayat, Lewati, Auto, Simpan, Muat dan Pengaturan.
Maon Kurosaki - Afterglow
akane iro ni kimi wa nani wo
merahnya mentari yang mandikan kita
kangaeteita no?
menurutmu bagaimana?
mabuta ippai namida wo tamete
tenggelamkan matamu kedalam air mata
gomakashiteta kirei da ne, to
kau katakan indah, dan kau abaikannya
utagai mo naku
aku tak ragu lagi
konna hibi ga tsuzuiteiku datte
aku selalu teringat hari itu lagi
zutto omotteita
slamanya dan tak akan pergi
miageta sora wa tooku tooku
langit yang kita lihat, nan jauh, nan jauh
bokura mitsumeteiru
tatap mata kita selalu
tada shizuka ni kawaranai mama
diam dan membisu tak peduli waktu
maigo no te to te nigirishimeta
seakan kau tersesat, genggamlah tanganku
mou sabishiku wa nai yo
kita tak sendiri kau tahu
owaru sekai mukou gishi e to
lihat ke ujung dunia didepan itu
bokura no yoake ga mieru kara…
kita saksikan fajar yang tersipu malu
naida kaze ga tsurete iku yo
hembusan angin yang tenang membawamu
tameiki mo subete
dengan semua nafasmu
dakara sonna kao shinaide ne
maka dari itu hapus air matamu
chanto mae wo muiteiru kara
menghadap kedepan, tentukan tujuanmu
umareta hi kara kimatteta no?
apa ini semua, telah ditakdirkan?
deai mo wakare mo
tentang yang datang dan pergi
ima wa ikisaki mada tomadou kedo
ku ragu, kemana arah tujuanku berlalu
kokoro karehateta yoru
di hari kau peluk erat aku
dakishimete kureta ano hi
di malam hati kita yang membeku
bokura tsuyoku musunde kureta
masih terjalin antara kau dan aku
katachi nai sekai
di dunia tanpa rupa
kasuka na hoshi no akari daiteta
kita bersama bintang dan redup cahayanya
nemuru umi wa
tapi di samudra
tashika na kodou ni terasareteku
diterangi degupan yang tiada hentinya
mirai ga itsuka takaku takaku
jika ada di awan nan tinggi, nan tinggi
kumoma ni kakuretemo
satu hari yang tersembunyi
kono shunkan uso janai yo ne
kita 'kan sadari ini bukan mimpi
tonariawase no atsui senaka
saling sandarkan badan, menyatukan diri
hanarenai you ni gyutto
menghangatkan kita disini
kimi no namae yonde miru kara
bahkan namamu akan kusebut lagi
nandomo nandomo
tanpa henti, tanpa henti
hirogaru sora wa tooku tooku
langit cerah membentang, nan jauh, nan jauh
bokura mitsumeteiru
tatap mata kita selalu
tada shizuka ni kawaranai mama
diam dan membisu tak peduli waktu
maigo no te to te nigirishimeta
seakan kau tersesat, genggamlah tanganku
mirai wa kowakunai yo
masa depan jangan kau ragu
owaru sekai mukou gishi ni wa
lihat ke ujung dunia didepan itu
bokura ga nozonda asayake ga mieru kara
kita saksikan fajar yang tersipu malu, yang kita mau
waratte…
tersenyumlah...
Marika - Narcissu Himeko Epilogue - Dear Friend
musim panas menghindar, emosi yang memudar, haaa.. a.. aaa..
peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
di balik jendela ini, langit menari-nari
diam-diam, hatiku disini
hari ini kita bersama kembali, di waktu yang takkan lama lagi
tak salah, yang meninggalkan, dan juga ditinggalkan
tiada yang lebih sakit, dari rasa yang sakitnya mereka genggam
bahkan ku juga sebentar lagi, akan kehilanganmu
di musim dingin yang tak terhingga,
kugantungkan harapanku di sana
aku yakin kamu akan baik-baik saja
dengan kuat, kamu pasti bisa
musim panas berlalu, seiring emosi yang membeku
aku berdo'a untuk yang berharga
peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
biarkan ku terlelap begini, terima kasih
[bridge]
kota yang tak lagi sama, wanginya pun tak sama
dalam panorama, dia mengambang
iringan awan itu, kemana perginya?
kabur menghilang dari pandanganku
di musim dingin yang tak terhingga
mimpikan menunggumu di sana
bersama aku ingin selalu bersama
nanti saat mekarnya mereka
musim panas menguap, seiring emosi yang meluap
jatuh air mata yang kering ini
jika dari sekarang, aku tak bisa lagi bersamamu
kuingin ada di sisimu dan, ku sayang padamu
[bridge]
di musim dingin yang tak terhingga,
kugantungkan harapanku di sana
aku yakin kamu akan baik-baik saja
dengan kuat, kamu pasti bisa
musim panas menghindar, seiring emosi yang memudar
aku berdo'a untuk yang berharga
peta di genggamanku, senyuman semu itu, juga janji
mari kita terlelap begini, berdua
musim panas menguap, seiring emosi yang meluap
jatuh air mata yang kering ini
jika dari sekarang, aku tak bisa lagi bersamamu
kuingin ada di sisimu dan, ku sayang padamu
eufonius - Narcissu Side 2nd - Moshimo Asu ga Arunara
inoru koto wo akirameta
berhenti aku panjatkan harapan
sukitooru sora no asa
di pagi cerah tiada awan
donna kimochi kakaetetemo
tak kupedulikan rasa yang tertahan
dare ni mo todokanai nante
tak mampu aku buat satu jangkauan
maru de watashi wa ekoo
seakan "Echo" aku perankan
semaku shiroi heya kara wa
di sangkar putih kecil ku berada
onaji keshiki ga mieru
terhampar pemandangan yang sama
"atari mae" dake wo nozonda
ku hanya mendambakan "apa adanya"
sasayakana unmei de sae
meski hanya takdir yang tak istimewa
hakanai mono to shitta
kar'na ku tahu itu tak lama
hirogeta chizu no ue tabidatsu you ni
jariku membentangkan peta, seakan dijalan
koko naraba jiyuu ni nareru
di tempat ini, bebas yang kurasa
me wo tojireba hatenai michi
jalan yang membentang, mata kupejamkan
wasurerareru itami mo zenbu
sejenak kulupa, perih dan semuanya
ano hana no mukou gawa wa
dibalik hamparan bunga impian
yasashiku mabushii umi
terlukiskan indahnya lautan
konna karappo no watashi wo
kumerasa tak ada lagi harapan
shizuka ni dakishimete kureru
kuatkan aku dalam satu dekapan
tooku e tsurete itte
bawaku terbang menuju awan
tsubasa ni kizu wo tsukerareta
dengan sayap terhias luka lama
ugokanai kago no tori
seakan ia tak bernyawa
kami-sama nante inakute, hontou wa...
kebenaran Dia yang tiada, itu nyata...
hirogeta chizu no ue, yaseta yubi de
jariku membentangkan peta, di satu harapan
sonzai wo tsunagi tomete
yakinkan diriku yang masih ada
rin to nobita hana wa ima mo
dengan penuh bangga, si putih di taman
kitto soba de sakitsudzuketeru
pasti bermekaran, disampingku berada